Secara garis
besar, pendidikan dan pelatihan (Diklat) dapat diartikan sebagai akuisisi dari
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), dan sikap (attitudes)
yang memampukan manusia untuk mencapai tujuan individual dan organisasi saat
ini dan di masa depan (Bambrough, 1998:1). Menurut terminologi lain, Diklat
dipisahkan secara tegas, yakni Pendidikan dan Pelatihan.
Pengembangan sumber daya
manusia dalam suatu organisasi adalah upaya peningkatan kemampuan pegawai yang
dalam penelitian ini dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan dalam rangka
mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
Penggunaan istilah pendidikan dan pelatihan dalam suatu institusi atau
organisasi biasanya disatukan menjadi diklat (pendidikan dan pelatihan). Unit
yang menangani pendidikan dan pelatihan pegawai lazim disebut PUSDIKLAT (Pusat
Pendidikan dan Pelatihan).
Pelatihan merupakan bagian
dari suatu proses pendidikan, yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau
keterampilan khusus seseorang atau kelompok orang. Pendidikan pada umumnya
berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang diperlukan oleh suatu instansi
atau organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan atau
keterampilan pegawai yang sudah menduduki suatu pekerjaan atau tugas tertentu.
Dalam suatu pelatihan orientasi atau penekanannya pada tugas yang harus dilaksanakan
(job orientation), sedangkan
pendidikan lebih pada pengembangan kemampuan umum.
Dalam rangka meningkatkan
pengetahuan, keterampilan serta sikap-sikap kerja yang kondusif bagi penampilan
kinerja pegawai, diselenggarakan pendidikan dan pelatihan pegawai, dan diklat
pegawai ini didasarkan atas analisis kebutuhan yang memadukan kondisi nyata
kualitas tertentu selaras dengan program rencana jangka panjang organisasi.
Dampak perkembangan zaman
yang terus bergulir, dimana permasalahan yang dihadapi menjadi semakin kompleks
dan krusial, dipandang bahwa pendekatan sektoral (partial) seperti yang
diberlakukan selama ini memiliki hal-hal yang perlu dilengkapi dalam berbagai
aspek. Pendekatan yang lebih mendasark pada spesialisasi fungsi yang diemban
aparatur pemerintah tersebut, sebagaimana telah dijabarkan dalam berbagai
bentuk peraturan perundang-undangan yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri tampak
lebih bersifat terapi dan mengacu kepada urgensitas permasalahan yang dihadapi.
Ada dua strategi
pendidikan / pelatihan yang dapat dilakukan organisasi, yaitu pendidikan yang
dilakukan didalam organisasi tempat kerja pegawai (on the job training) dan pendidikan yang dilakukan diluar tempat
kerja pegawai (off the job training).
Strategi atau Metode on the job training
dilakukan oleh instansi kepada pegawai dengan tetap bekerja sambil mengikuti
pendidikan / pelatihan. Kegiatan ini meliputi rotasi kerja dimana pegawai pada
waktu tertentu melakukan suatu rangkaian pekerjaan (job rotation).
Job Rotation berkaitan
dengan pemindahan sementara seorang / sekelompok pegawai dari satu posisi ke
posisi lain, sehingga mereka dapat memperluas pengalaman terhadap berbagai
aspek operasional instansi. Aktivitas kerja berkaitan dengan pemberian tugas
yang penting kepada peserta pendidikan untuk mengembangkan pengalaman dan
kecakapan.
Berdasarkan pembicaraan
mengenai pengembangan SDM diatas, maka dapat disimpulkan bahwa SDM merupakan
komponen terpenting dalam instansi / organisasi. Penggunaan mesin-mesin
berteknologi tinggi tidak bermakna tanpa SDM menjadi prioritas utama yang perlu
diperhatikan.
Sumber daya manusia yang
berkualitas akan mengelola instansi dengan baik pula. Pengelolaan di sini
adalah pengelolaan disemua bidang pekerjaan, termasuk pelayanan dan
perencanaan. Cara meningkatkan dan mengembangkan SDM dengan pendidikan/
pelatihan, baik melalui on the job
training maupun off the job training.
Komponen
Pendidikan dan Pelatihan
1. Tujuan
Pelaksanaan
pelatihan, sangatlah bijak apabila sebelum pelaksanaannya terlebih dahulu
disusun perencanaan yang disesuaikan dengan tujuan akhir. Apabila proses
pendidikan dan latihan dilihat kembali maka akan kembali terlihat bahwa tujuan
akhir proses tersebut adalah ”perubahan tingkah laku yang diharapkan”. Ini
berarti, bahwa pendidikan pada hakikatnya bertujuan mengubah tingkah laku
sasaran pendidikan. Tingkah laku baru (hasil perubahan) itu dirumuskan dalam
suatu tujuan pendidikan.
Suatu lembaga pendidikan, sebenarnya dibentangkan harapan
tentang tingkat dan jenis perubahan tingkah laku sasaran pendidikan, antara
lain perubahan pengetahuan sikap dan kemampuan. Setiap perubahan tingkah laku
dapat dipakai sebagai ukuran berhasilnya proses pendidikan. Itulah sebabnya
harapan perubahan tingkah laku tersebut perlu dirumuskan dahulu dalam suatu
tujuan pendidikan.
Isi rumusan tujuan dalam pendidikan harus bersifat
komprehensif, artinya mengandung aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Ketiga aspek ini harus terdapat baik dalam tujuan yang bersifat umum maupun
tujuan yang bersifat khusus.
2. Materi
Materi pelatihan merupakan kumpulan pokok bahasan yang
mengacu pada bidang-bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu yang dirancang
untuk memberikan bekal kemampuan bagi peserta. Pokok-pokok bahasan tersebut
dapat diperoleh dari sejumlah referensi terpilih yang relevan untuk menunjang
kelengkapan dan kevaliditasan materi.
Materi yang dibahas harus berkaitan dengan tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Bukan hanya berdasarkan tujuan saja, pilihan
materi yang diambil bergantung pula pada isi pelatihan, desain instruksional
dan alat bantu pelatihan juga. Selain itu, rumusan materi harus tersusun sesuai
struktur materi yang telah terintegrasi dimana memenuhi kebutuhan peserta akan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja.
3. Metode
Banyak sekali
metode untuk pelatihan yang dapat digunakan, karena masing-masing metode
tersebut saling melengkapi dan tidak ada yang paling baik. Metode mana yang
akan digunakan tergantung kepada faktor-faktor seperti jenis pelatihan yang
diberikan, pelatihan diberikan kepada siapa, berapa usia para pesertanya,
pendidikan dan pengalaman peserta, dan tersedianya instruktur yang cakap dalam
suatu metoda pelatihan tertentu.
Selain kurikulum dalam
proses belajar mengajar termasuk dalam pendidikan dan latihan, metode juga
merupakan alat pendidikan yang turut memegang peranan penting. Bagaimanapun
pandainya seorang pendidik dalam usahanya mengubah tingkah laku, tidak terlepas
dari metode dan alat bantu pendidikan yang digunakan.
Adapun hasil dari
metode tersebut masih tergantung pada faktor lain, yaitu pribadi pengajar yang
menggunakan metode tersebut. Bagaimanapun modernnya metode pengajaran, di dalam
proses belajar mengajar tidak terlepas dari metode ceramah/kuliah.
4. Media
Alat bantu
pendidikan (media) adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan bahan pendidikan/ pengajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut
disebut ”alat peraga”, karena berfungsi untuk membantu dan memperagakan sesuatu
dalam proses pendidikan dan pengajaran.
Masing-masing alat
peraga ini disusun berdasarkan prinsip, bahwa pengetahuan yang ada pada setiap
manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak indera
yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas
pula pengertian/ pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata lain alat peraga ini
dimaksudkan untuk mengarahkan indra sebanyak mungkin terhadap suatu obyek.
Sehinggga mampu mempermudah persepsi.
Intinya bahwa alat peraga (media pendidikan) harus digunakan
untuk membantu penyajian dan bukannya sebagai penolong untuk menggantikan
penyajian. Media pendidikan yang direncanakan dengan baik dapat benar-benar
membantu dalam mengilustrasikan atau memperkuat materi yang disajikan.
5. Pelatih/Instruktur
Seorang instruktur
harus selalu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, khususnya dalam bidang pekerjaan yang ia geluti. Seorang guru atau
instruktur dituntut untuk selalu kreatif mengembangkan kemampuannya agar mampu
menciptakan pengalaman belajar yang sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Setiap sesi
pelatihan, seorang instruktur harus dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dengan cara memberikan kesan yang baik. Tindakan seorang
instruktur di depan kelas menunjukkan jenis suasana yang peserta harapkan.
Guru sangat penting
dalam setiap kegiatan megajar dan mendidik sikap. Keberhasilan mengajar seorang
guru ditentukan oleh sikap dan sifat guru.
6. Evaluasi
Pendidikan apapun
bentuk dan tingkatannya pada akhirnya akan menuju kepada suatu perubahan
perilaku baik individu, kelompok, maupun masyarakat. Perubahan perilaku di sini
mencakup pula perubahan/ peningkatan kemampuan di tiga domain, yakni kognitif,
afektif, dan psikomotor.
Seberapa jauh
perubahan atau peningkatan itu terjadi diperlukan suatu mekanisme. Sistem atau
alat ukur yang disebut dengan tes, evaluasi dan pengukuran, yang oleh sebagian
orang diberi arti yang sama, dan menggunakannya secara bertukar-tukar, meskipun
sebenarnya berbeda.
Tes mempunyai
pengertian yang sempit, dan diartikan sebagai tugas-tugas yang telah dibakukan
yang diberikan kepada sasaran belajar untuk diselesaikan. Pengukuran meliputi
segala cara untuk memperolah informasi ini, orang melakukan tes atau cara lain
untuk memperolah dan membuat keputusan pendidikan. Untuk melakukan evalusi
pendidikan diperlukan informasi-informasi yang diperoleh dari pengukuran,
sedangkan untuk pengukuran ini dilakukan tes.
Evaluasi pelatihan
merupakan suatu proses yang sifatnya terus menerus dan harus direncanakan
bersamaan waktu dengan program pelatihan. Keseluruhan proses harus dilaksanakan
secara ilmiah, menggunakan sedapat-dapatnya metoda-metoda ujian yang tepat.
Masing-masing program pelatihan harus mempunyai tujuan yang jelas, apabila
evaluasi pelatihan itu diharapkan ada manfaatnya. Kriteria yang dipergunakan
harus sesuai dengan tujuan program.
Kegiatan evaluasi
terhadap setiap kegiatan sangatlah penting untuk dilakukan, karena dalam
evaluasi orang akan berusaha menentukan nilai atau manfaat daripada kegiatan,
dengan menggunakan informasi yang tersedia.
Referensi:
Hamalik, Oemar. (1993).
Pengembangan Kurikulum Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Sistem dan
Prosedur). Bandung: Trigenda Karya
Subhanallah...semoga Allah menambah ilmu yang telah anda sebarkan by blog ini...menjadikan sebagai pahala yang tak ternilai...teruslah berbagi
BalasHapusamiin..
BalasHapusterimakasih telah berkunjung :)